Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Ungkap Misteri Gempa Besar: Diawali Rentetan Gempa Kecil

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi gempa. geo.tv
Ilustrasi gempa. geo.tv
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian pada studi seismologi membuktikan bahwa sebagian besar gempa bumi berskala besar diawali dengan gempa-gempa kecil dalam kurun waktu beberapa hari hingga berminggu-minggu sebelum guncangan utama berlangsung.

“Satu dari pertanyaan utama mengenai terjadinya gempa bumi dalam studi seismologi yaitu bagaimana gempa tersebut terjadi. Kami menemukan bahwa sebagian gempa besar didahului oleh guncangan yang dapat kami deteksi melalui teknik komputasi,” ucap Daniel Trugman, ahli seismologi Los Alamos National Laboratory.

Proses deteksi gempa berskala kecil merupakan tugas yang sulit untuk dilakukan jika tidak menggunakan teknologi supercomputer. Perlu waktu selama dua pekan supaya peneliti dapat melihat proses terjadinya gempa bumi di masa lalu.

Seperti yang tertulis pada jurnal Geophyshical Research pada pekan lalu, teknik komputasi memungkinkan peneliti untuk mendeteksi guncangan gempa kecil dengan magnitidue sebesar 0, 1 dan negatif 2 sekali pun. “Informasi baru dijangkau melalui proses identifikasi pada gempa kecil yang tidak terlihat sebelumnya,” sambung kolega Trugman, Zachary Ross.

Melalui penelitian ini, para ilmuwan semakin memahami proses terjadinya beberapa gempa bumi. Terjadinya gempa bumi berskala kecil kini memberikan petunjuk akan potensi guncangan yang lebih besar di masa depan. Nyatanya, foreshock terbentuk mulai dari 3 hingga 35 hari sebelum mainshock berlangsung. 

“Sangat perlu untuk memahami proses terjadinya gempa bumi. Apakah selama ini mereka diam karena akan memberikan goncangan yang lebih besar? Atau mungkin terjadi proses pelemahan patahan sehingga pergeseran patahan menjadi bukti jika nantinya akan terjadi goncangan yang lebih besar?” ucap Ross.

Meskipun begitu, mereka tetap tidak dapat menentukan pola spesifik yang akan terjadi di kemudian hari setelah gempa tersebut berlangsung. Terkadang dalam hitungan jam atau hari guncangan gempa berskala besar yang tidak terprediksi pun terjadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara statistik hanya 5 persen gempa bumi yang berpotensi menimbulkan hal buruk. Sehingga para peneliti juga tidak dapat memprediksi waktu dan lokasi kemunculan gempa bumi dengan tepat. Hasil dari penelitian tersebut juga menyatakan bahwa tidak semua bentuk gempa bumi berskala kecil menjadi tolak ukur terjadinya gempa susulan berskala besar.

Sebelumnya hasil obervasi peneliti menunjukkan bahwa setengah dari gempa berskala sedang memiliki potensi efek kebencanaan yang lebih kecil. Namun, hasil penelitian terbaru dari fenomena gempa bumi di California Selatan dengan magnitude sebesar 4 antara tahun 2008 dan 2018 membuktikan bahwa 72 persen kejadian itu diawali dengan gempa bumi berskala kecil. 

Guncangan gempa kecil dapat berkembang menjadi guncangan berskala besar pada area aliran panas tinggi, seperti daerah vulkanik yang dihangatkan oleh magma. “Aktivitas foreshock meningkat luas di wilayah California Selatan,”

Memahami proses berkembangnya guncangan gempa dapat membantu para peneliti memprediksi terjadinya gempa susulan. Mereka dapat memantau terjadinya gempa susulan melalui hasil deteksi gempa kecil, sehingga publik dapat melakukan upaya mitigasi dini jika terdapat peluang gempa susulan yang lebih besar.

HERALD PUBLICIST | PHYS | CAECILIA EERSTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

10 jam lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.


Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

18 jam lalu

Rekaman seismograf Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang merekam gempa M6,2 yang berpusat di laut selatan Jawa Barat pada Kamis malam, 27 April 2024. Pusat gempa berada 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut. FOTO/Badan Geologi.
Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.


Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

1 hari lalu

Peneliti muda yang merupakan mahasiswa doktoral Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Ikhlas Abdjan. Dok. Humas Unair
Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

2 hari lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede Heri Yuli Yanto. Dok. Humas BRIN
Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

3 hari lalu

Peta Gempa Mag:4.0, pada 1 Mei 2024 pukul 20:35:01 WIB, pusat gempa berada dilaut 93 km BaratDaya KAB-BANDUNG Dirasakan (MMI) III Cidora, III Pamengpeuk, III Cisewu, III Bungbulang, III Singaparna, III Talegong, II Cikajang, II Pamulihan. X.com/BMKG
4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.


Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

3 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.


Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

4 hari lalu

Warga menjemur pakaian di atap tembok bangunan yang roboh pascagempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 , April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.